Saturday, August 13, 2005

Asteroid raksasa akan melintasi bumi

Lintasan Toutatis yang akan terlihat hari Rabu besok
Asteroid raksasa akan melintasi bumi

Sebuah asteroid yang diberi nama seperti nama dewa perang bangsa Celtic --atau sering juga kita dengan sebagai dewanya orang Galia di komik Asterix-- bakal melintas di dekat Bumi seperti halnya ketika ia melintas terakhir kali tahun 1353.
Batu langit raksasa dengan panjang 4,6 kilometer dan garis tengah 2,4 kilometer yang dikenal sebagai 4179 Toutatis itu akan melintas hari Rabu (29/9). Ia akan menggelinding dengan kecepatan 35.200 km/jam seperti monster gelap di atas Bumi, dan mencapai titik terdekat pada pukul 13:37 GMT (20:37 WIB) pada jarak sekitar 1.549.719 kilometer, demikian menurut ilmuwan di Program Near-Earth Object (NEO) yang dijalankan Laboratorium Propulsi Jet NASA.
Jarak itu memang terdengar amat jauh. Namun untuk pengertian galaktik, ia tidak lebih dari sehelai rambut, karena jarak itu hanya empat kali jarak Bumi dengan Bulan. Tak heran bila banyak orang panik dan menganggap kehadiran Toutatis sebagai kiamat. Di beberapa situs internet bahkan beredar isu bahwa pemerintah AS sedang mempersiapkan peluru kendali nuklir untuk menghancurkan Toutatis seperti dalam film Armageddon.
Kiamat
Walau berita kiamat itu tidak benar, namun tak bisa disangkal bahwa Toutatis memang berukuran amat besar dan akan melintas dekat sekali dengan Bumi. "Asteroid ini akan terlihat di langit malam di belahan Bumi selatan bila Anda mengarahkan teropong ke sekitar gugusan bintang Alpha Centauri," kata Benny Peiser dari Liverpool John Moores University sekaligus peneliti di Royal Astronomical Society, Inggris.
Andai Toutatis menabrak Bumi, maka energi yang dilepaskannya akan setara dengan puluhan ribu bom hidrogen atau sejuta ton TNT. Tabrakan akan mengakibatkan debu-debu beterbangan membentuk awan yang menutupi sinar Matahari, dan Bumi akan mengalami musim dingin panjang yang mematikan.
Walau Bumi dilindungi atmosfer, namun benda seukuran Toutatis pastilah akan menimbulkan bencana jika menabrak. Objek seukuran antara 40 meter hingga satu kilometer saja bisa menimbulkan kerusakan lokal setara bom nuklir, seperti yang terjadi di Tanguska, Siberia, tahun 1908.
Dan sebagai perbandingan, objek angkasa yang menghantam Meksiko 65 juta tahun lalu dan mengakhiri kejayaan dinosaurus, diperkirakan "hanya" berukuran antara lima dan 15 kilometer.

Lintasan Toutatis yang akan terlihat hari Rabu besok Toutatis sendiri saat ini sedang melakukan perjalanan empat tahunannya mengelilingi Matahari dengan jalur mulai dari dalam orbit Bumi hingga di luar orbit Mars. Karena Bumi dan Toutatis bergerak secara berkesinambungan, maka jarak antara keduanya sangat bervariasi tiap kali bertemu.
Pada hari Rabu besok, karena kedekatannya, Toutatis akan tampak 250 kali lebih terang dibanding dua bulan lalu saat ia berada lebih jauh dari Bumi. Namun cahayanya masih sekitar 16 kali lebih redup dibanding bintang paling suram yang bisa dilihat dengan mata telanjang.
Secara normal, Toutatis bisa dilihat dengan teropong atau binocular dari lokasi-lokasi yang tidak terganggu cahaya. Tapi cahaya Bulan yang hampir penuh hari Rabu, sepertinya bakal membuat asteroid itu lebih sulit terlihat.
Para pengamat di belahan Bumi selatan, akan bisa mengamati pergerakan Toutatis menggunakan alat bantu. Ia akan terlihat bergerak dengan laju hampir tiga kali lebar bulan dalam waktu satu jam. Dalam titik terdekat, Toutatis akan berada di depan bintang-bintang gugusan Centaurus.
Ditemukan tahun 1989, Toutatis barangkali merupakan asteroid yang paling banyak diselidiki karena lintasannya yang dekat dengan Bumi. Ia pernah berada sangat dekat dengan Bumi tahun 1353, dan tidak akan berada lebih dekat lagi hingga tahun 2562.
Asteroid ini mendapat namanya dari trio astronom Prancis yang membabtisnya dengan nama dewa yang amat dikenal lewat komik Asterix. Dengan perlindungan Dewa Toutatis, Asterix dan teman-temannya tidak takut apapun kecuali langit runtuh menimpa kepala mereka. Begitu pula dengan kita, kita tidak perlu takut Toutatis akan menimpa kita besok Rabu! (Rtr/space.com/wsn)